World Meteorological Organization
menyebutkan pada decade 1990-an dan 2000-an termasuk tahun-tahun terpanas yang
akan kita rasakan. Kok bisa? Ini semua karena Gas Rumah Kaca (GRK).
Sebenarnya, GRK itu sendiri
dibutuhkan bumi untuk menjaga keseimbangan suhunya. Karena tanpa GRK yang
melapisi permukaan bumi, bumi akan menjadi dingin dan membeku. GRK inilah yang
kemudian memfilter panas matahari yang memasuki atmosfer bumi. Setelah
difilter, baru panas matahari bisa diserap oleh tanah, air, dan ekosistem lain.
Makanya, bumi yang kita huni ini terasa hangat. Proses inilah yang disebut
dengan Efek Rumah Kaca.
Secara alami GRK penting. Tapi, GRK
di atmosfer bertambah kian hari kian cepat. Bahkan terlalu cepat. Akhirnya,
bumi kita makin panas. Jangan heran kalau kipas angina dan blower yang ada di
kamar tidaklah cukup untuk mengusir panas. Siang membuat kita selalu dehidrasi
bak di gurun pasir. Musim tidak bisa ditebak, karena hujan deras disertai
banjir tiba-tiba hadir. Sedangkan kemarau panjang juga tidak mau cepat-cepat
menyingkir.
Sadar atau tidak, kitalah
penyebabnya. Kita seringkali menggunakan bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, minyak bumi) dalam
beraktivitas. Kemudian pertumbuhan penduduk dunia, perkembangan industry, dan teknologi
makin menambah parah jumlah emisi GRK yang dilepas ke udara.
Tahukah sobat blogger kalau 37%
total emisi CO2(Karbondioksida) datang dari sektor listrik adalah polutan terbesar, yaitu 23
triliun ton emisi CO2 pertahun atau lebih dari 700 ton per detik dari pembangkit
listrik berbahan bakar fosil.
Tahukah sobat blogger kalau
kendaraan yang mengonsumsi 7,8 liter bahan bakar per 100 km dan menempuh jarak
16 ribu km, setiap tahunnya mengeluarkan emisi 3 ton CO2 ke udara?
Atau penyebab yang sederhana saja.
Tahukan sobat blogger, saat kita menonton TV, menyalakan AC, menyalakan lampu,
menggunakan computer, bermain video game, menggunakan microwave, mencuci atau
mengeringkan pakaian dengan mesin cuci, menyetrika baju, dan semua aktibitas
yang menggunakan listrik berarti kita sudah membuat bumi bertambah panas?
Nah, agar bumi kita gak semakin
panas, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Diantaranya:
- Matikan alat elektronik jika sudah
tidak digunakan, kita akan menghemat beribu-ribu kilogram CO2 dalam setahun.
- Memilih teknologi terbaru yang
membutuhkan energy sedikit namun tetap nyaman. Misalnya dengan mengganti lampu
hemat listrik. Karena ternyata, menggunakan energy dengan bijaksana akan
mengurangi kebocoran energy yang tidak perlu.
- Kalau melakukan perjalanan jarak
dekat, usahakan tidak menggunakan kendaraan yang menghasilkan gas CO2. Misalnya
membudayakan jalan kaki dan bike to work. Hitung-hitung olahraga kan. Atau
kalau jaraknya lumayan jauh, bisa juga kita naik mobil rame-rame atau
menggunakan angkutan umum.
- Kalau kamu butuh air hangat untuk
mandi, air panas untuk meminum kopi dan the, atau mencuci pakaian, maka gunakan
secukupnya saja. Karena itu bisa mengurangi 420 kg CO2 pertahun.
- Hindari membeli produk dengan
bungkus yang berlapis-lapis. Tahukah sobat blogger, setiap kali sobat blogger
mengurangi 10% sampah saja, sobat blogger sudah mengurangi 600 kg CO2.
- Mendaur ulang sampah kertas kita
dalam sehari. Hal ini bisa menghemat 1200 kg CO2 per tahun.
- Yang terakhir tentunya aksi menanam
pohon. Bayangkan, jika satu pohon saja bisa menghisap 1 ton CO2 sepanjang
hidupnya, kira-kira berapa puluh juta pohon yang dibutuhkan untuk menyerap CO2
yang juga sudah puluhan juta ton jumlahnya di udara?
Semoga dengan adanya artikel ini
bisa menjadikan sobat blogger lebih bijak dan bisa bermanfaat bagi lingkungan
kita. Aamiin
Sumber WWF Indonesia